Minggu, 04 April 2021

(MR) MINI RISET FISIKA UMUM TENTANG LISTRIK MAGNET

MINI RISET

LISTRIK MAGNET

 


 

OLEH:

KELOMPOK 4

CHRISMAN ANANTA PURBA (4191121017)

DESY RAHMADANI TELEUMBANUA (4193321012)

HANA SALSABILA SHIDIQ (4191121009)

INTAN KEMALA SARI NS (4193321004)

PUTRI SYAHDANA SARI (4191121006)

RONALDO SITEPU (4192421010)

 

DOSEN PENGAMPU          : Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D

 

 

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1      Latar Belakang

 Di dalam kehidupan kita sehari-hari kata listrik bukan merupakan hal yang asing lagi. Banyak peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, misalnya setrika, radio, televisi, lemari es, kipas angin, mesin jahit listrik, magic jar, dan mesin cuci. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam kehidupan kita energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok.

Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik. Dalam ilmu fisika disebut elektrostatika. Sebaliknya, jika memperhatikan adanya muatan listrik yang bergerak atau mengalir, maka disebut listrik dinamis atau elektrodinamika. Thales dari Milete (540 – 546 SM) adalah ahli pikir Yunani purba, yang menurut sejarahnya bahwa gejala listrik statis terjadi pada batu ambar yang digosok dengan bulu. Ternyata batu ambar tersebut dapat menarik benda-benda ringan yang lain misalnya bulu ayam. Dalam bahasa Yunani batu ambar sering disebut elektron.

Fenomena listrik dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temui pada musim hujan. Ketika menjelang hujan lebat turun, di langit tampak adanya kilat yang mengeluarkan cahaya dan dalam selang waktu yang sangat singkat terdengar suara guntur menggelegar. Petir merupakan loncatan muatan yang dapat menimbulkan bunga api listrik. Petir mampu membakar pohon besar atau gedung yang tinggi, karena suhunya dapat mencapai 28.0000 C.

Berbicara mengenai listrik, maka erat hubungannya dengan kata magnet. Di dalam kehidupan sehari-hari kata magnet sudah sering kita dengar. Namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet selalu berkonotasi menarik benda. Kita bisa mengambil suatu benda hanya dengan sebuah magnet, misalkan pada peralatan perbengkelan biasanya dilengkapi dengan sifat magnet sehingga memudahkan untuk mengambil benda yang jatuh di tempat yang sulit dijangkau oleh tangan secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang sering kita gunakan, antara lain bel listrik, telepon, dynamo, alat-alat ukur listrik, kompas yang semuanya menggunakan magnet.

Penelitian tentang kemagnetan pertama kali dilakukan oleh Pierre de Maricourt pada 1269. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa magnet memiliki dua kutub yang searah dengan kutub utara dan selatan bumi. Pada 1600, William Gilbert menyimpulkan bumi merupakan magnet raksasa.

Fenomena magnet yang sangat menarik yaitu fenomena aurora. Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari). Aurora menunjukkan warna-warna yang indah. Aurora hanya bisa ditemui di kutub.

Pengetahuan mengenai listrik dan magnet pada awalnya dibicarakan secara terpisah. Pada tahun 1820 Masehi Christian Oersted mengamati bahwa ada hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan, yakni gejala kemagnetan dapat dihasilkan dari listrik. Begitu pula sebaliknya, gejala listrik dapat pula dihasilkan dari magnet. Ilmuan yang mengamati gejala listrik dihasilkan dari magnet adalah Ilmuan Inggris Michael Faraday pada tahun 1831.

Pengetahuan mengenai listrik dan magnet membawa dampak yang luar biasa dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerapan listrik dan magnet dalam teknologi, misalnya pembuatan bel listrik, kunci pintu listrik, indikator untuk bahan bakar pada mobil, kereta cepat tanpa roda, telepon, motor listrik, dan masih banyak lagi penerapannya dalam aspek lain.

Berdasarkan uraian tersebut, tentunya sangat diperlukan pengkajian lebih mendalam tentang Listrik dan Magnet melalui pendekatan integrasi dengan berbagai aspek ilmu pengetahuan. Pendekatan ini dilakukan dengan menerapkan pembelajaran webbed, sehingga dapat mewujudkan suatu tema pembelajaran tentang Listrik dan Magnet dan subtema sesuai aplikasi materi pembelajaran terhadap aspek ilmu pengetahuan yang terkait, diantaranya aspek Fisika, Kimia, Biologi, Lingkungan, Teknologi, Astronomi, Geologi, serta Kesehatan dan Keselamatan.

 

1.2      Tujuan

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan ini sebagai berikut:

1)    Untuk mengetahui proses terjadinya gejala kelistrikan dan kemagnetan.

2)    Untuk mengetahui hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan.

3)    Untuk menjelaskan kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Atom  sebagai  unsur  penyusun  zat  pada  dasarnya tersusun  dari  partikel-partikel  yang  sangat  kecil,  disebut partikel subatom. Terdapat tiga jenis partikel subatom yang penting dan perlu kita kenali, yaitu proton, neutron, dan elektron.

Sub partikel atom yang memiliki sifat sama, yaitu proton dan elektron, kemudian disebut sebagai muatan listrik. Muatan  listrik  ibarat  udara  yang  tidak  bisa  dilihat,  tetapi bisa  dirasakan. Akibatnya, penelitian mengenai muatan listrik hanya bisa dilakukan berdasarkan efek reaksi yang diberikannya. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya muatan listrik disebut elektroskop.

Besar  muatan  listrik  proton  dan  elektron  adalah sama,  tetapi  jenisnya  berbeda. Muatan listrik ini pertama kali ditemukan oleh Benjamin Franklin.  Ia kemudian memberikan tanda (+) atau (-) pada muatan listrik yang tak mengandung arti fisis. Jenis muatan listrik proton adalah positif (+), neutron adalah netral, dan elektron adalah (-).

Sifat-sifat yang dimiliki muatan listrik adalah (1) Muatan listrik yang sejenis (negatif dengan negatif atau positif dengan positif) jika didekatkan akan saling tolak-menolak, (2) Muatan listrik yang tidak sejenis (negatif dengan positif) jika didekatkan akan saling tarik-menarik.

Arus listrik adalah tingkat di mana muatan listrik mengalir melewati sebuah titik di sirkuit. Tegangan listrik adalah gaya listrik yang akan menggerakkan arus listrik antara dua titik.

Arus listrik ialah merupakan sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Arus listrik dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni :

a.     Searah Arus (Direct Current/DC), yang mana mengalirnya arus ini dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial rendah.

b.     Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), yaitu dimana pada arus ini listrik mengalir secara berubah-ubah / tidak tetap dengan mengikuti garis waktu.

Tegangan listrik dapat juga dianggap sebagai gaya yang mendorong perpindahan elektron melalui konduktor dan semakin tinggi tegangannya semakin besar pula kemampuannya untuk mendorong elektron melalui rangkaian yang diberikan. Muatan listrik dapat kita analogikan sebagai air di dalam sebuah tangki air, sedangkan Tegangan listrik dapat kita analogikan sebagai tekanan air pada sebuah tangki air, semakin tinggi tangki air di atas outlet semakin besar tekanan air karena lebih banyak energi yang dilepaskan. Demikian juga dengan tegangan listrik, semakin tinggi tegangan listriknya maka semakin besar energi potensial yang dikarenakan semakin banyak elektron yang dilepaskan.

 


BAB III

METODE PENELITIAN

  1. Waktu dan tempat

Kami melaksanak penelitian pada tanggal 14 November 2019 di kampus universitas negeri medan lokasi di gedung 12 FMIPA

b.     Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang kami gunakan pada saat penelitian adalah alat tulis (ATK) dan laptop

c.     Prosedur kerja

1.     Mempersiapkan materi terlebih dahulu

2.     Menyediakan alat dan bahan yg digunakan

3.     Menjelaskan kepada audience materi yang akan kami paparkan


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Dari pertanyaan audience mengenai hokum bio savart

 

Karna dalam penurunan hokum bio savart. Menurut Teori Laplace,besar induksi magnet yang disebabkan oleh elemen arus adalah:

1.     Berbanding lurus dengan arus listrik

2.     Berbanding lurus dengan panjang kawat

3.     Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak titik yang diamati ke kawat

4.     Arah induksi magnetnya tegak lurus terhadap bidang yang melalui elemen arus

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Trefil, J. & Hazen, R. 2009. The Science An Itegrated Approach. 6th Edition. United States: George Masen University

Sunanda, Wahri dan Irwan Dinata. “Penerapan Perangkat Wireless Monitoring Energi Listrik Berbasis Arduino dan Internet”. Jurnal Amplifier. 04 (02): 21-23.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar