Critical
Journal Review
‘’Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Tentang
Penyakit Menular Seksual Dengan Jenis Kelamin Dan Sumber Informasi’’
Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah:
Biologi
Umum
Dosen
Pengampu :
Drs. Tonggo Sinaga, M.Si
Melva Silitonga, Dra.,M.Si
Disusun Oleh :
DESY
RAHMADANI TELAUMBANUA
4193321012
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2019
BAB I
PENGANTAR
1.1
Latar Belakang
Critical Review adalah tugas menulis yang mengharuskan untuk meringkas
dan mengevaluasi tulisan. Laporan kritis jurnal (Critical journal review) merupakan laporan atau tulisan tentang isi sebuah
jurnal/ artikel, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan,
interpretasi & analisis) kita mengenai keunggulan & kelemahan artikel
tersebut, apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi artikel
tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir dan menambah pemahaman terhadap suatu
bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui critical review pembaca menguji pikiran pengarang/penulis
berdasarkan sudut pandang kita berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang kita
miliki. Maksud pemberian tugas kuliah berupa critical review ini adalah untuk mengembangkan budaya mahasiswa
untuk membaca, berpikir sistematis dan kritis serta mengekspresikan pendapat
dengan kalimat-kalimat sendiri.
Salah satu matakuliah yang memberikan tugas kritik
jurnal adalah mata kuliah Biologi Umum. Melalui kritik pada jurnal yang
berluang lingkup Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah diharapkan mahasiswa
mampu memahami peranan dari model pemebelajaran berdasarkan masalah, serta
meningkatkan sifat kritis terhadap suatu ilmu melalui pengujian pikiran dari
sudut pandang dan pengetahuan ataupun pengalaman sendiri.
1.2
Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah
dirumuskan, tujuannya
adalah :
1.
Menganalisis isi
jurnal.
2.
Membandingkan isi, konsep, dan kajian penelitian yang
terdapat dalam jurnal.
3.
Menganalisis apa
saja kekurangan dan kelebihan jurnal
Pada kesempatan kali ini penulis mengkritik 2 buah jurnal. Adapun
identitas jurnal tersebut adalah sebagai berikut:
Jurnal I
Judul : Hubungan
Antara Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual (Pms) Dengan Jenis
Kelamin Dan Sumber Informasi Di Sman 3 Banda Aceh Tahun 2012
Jurnal :
Jurnal Ilmiah STIKES U’Budiyah
Volume dan Nomor : Vol 1 dan No. 2
Tahun :
2012
Penulis :
Siti Wahyuni
Reviewer :
Desy Rahmadani
Telaumbanua
Tanggal :
29 September 2019
Jurnal II
Judul : Hubungan
Antara Pengetahuan Seksualitas Dengan Perilaku Seksual Remaja Di Sma Negeri 1
Subang
Jurnal :
Jurnal Bidan
Volume dan Nomor : Vol 05 dan No. 1
Tahun :
2018
Penulis :
Marliana Rahma
Reviewer :
Desy Rahmadani
Telaumbanua
Tanggal :
29 September 2019
BAB II
RINGKASAN JURNAL
JURNAL 1
Tujuan Penelitian
a.
Untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan remaja tentang Penyakit Menular Seksual dilihat dari jenis kelamin.
b.
Untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan remaja tentang Penyakit Menular Seksual dilihat dari sumber
informasi.
Subjek Penelitian
seluruh siswa yang mengikuti studi di SMU
Negeri 3 Banda Aceh dengan jumlah 290 orang.
Assesment
Data
Assesment
data pada penelitian ini adalah
1.
Data sekunder
sumber
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
2.
Data primer
sumber
data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).
Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok,
hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey
analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk mengetahuifaktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku seksual pada remaja di SMU Negeri 3 Banda Aceh.
Analisa Data
Data dalam penelitian ini dapat diolah dengan cara editing, coding,
transfering dan tabulating Analisa data dilakukan secara bertahap dari analisa
univariat dan bivariat.
a.
Analisa Univariat Analisa ini menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap
variabel.
b. Analisa Bivariat Untuk
menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan mengunakan uji data
kategori Chi square Test (X 2 ) pada tingkat kemaknaannya adalah 95% (P ≤ 0,05)
Hasil
Penelititian
No
|
Pengetahuan
|
F
|
%
|
1.
|
Tinggi
|
196
|
67,6
|
2.
|
Rendah
|
94
|
32,4
|
jumlah
|
290
|
100
|
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan remaja Tentang PMS
Dari
tabel diatas dapat kita lihat bahwa secara keseluran remaja memiliki pengetahuan tinggi, yaitu 196
orang (67,6%).
No
|
Jenis kelamin
|
F
|
%
|
1.
|
Laki-laki
|
146
|
50.3
|
2.
|
perempuan
|
144
|
49.7
|
jumlah
|
290
|
100
|
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Remaja
Dari
tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden bejenis kelamin laki-laki
yaitu 146 orang (50,3%).
No
|
Sumber informasi
|
F
|
%
|
1.
|
Orang
Tua
|
68
|
23,5
|
2.
|
Teman
|
90
|
31,0
|
3.
|
Media Massa
|
132
|
45,5
|
jumlah
|
290
|
100
|
Table 3.
Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Yang Diperoleh remaja
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
distribusi frekuensi sumber informasi yang di peroleh responden sangat dominan
di dapat dari media massa yaitu sebanyak 132 orang (45,5%).
Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :
1.
Ada hubungan antara jenis kelamin dan
pengetahuan remaja tentang PMS di SMAN 3 Banda Aceh.
2.
Ada hubungan antara sumber informasi
dan pengetahuan remaja tentang PMS di SMAN 3 Banda Aceh
JURNAL 2
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara pengetahuan tentang seksualitas dengan perilaku seksual remaja
di SMA Negeri 1 Subang.
Subjek Penelitian
Jumlah sampel sebanyak 293 siswa di SMA Negeri
1 Subang.
Assesment
Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
penyebaran angket kepada siswa SMA Negeri 1 Subang dengan pengawasan oleh
peneliti, sebelumnya diberikan penjelasan terlebih dahulu dan meminta
kesediaannya untuk menjadi responden dalam penelitian.
Metode Penelitian
Metode penlitian ini adalah survey analitik
dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Data yang diperoleh adalah data
primer dengan menggunakan angket.
Analisis
data
Analisa bivariat digunakan untuk melihat
presentase dari variabel yang diteliti dan dalam penyajian analisa univariat
yakni dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisa univariat pada penelitian
ini mengukur pengetahuan seksualitas remaja, jumlah skor kemudian dibagi jumlah
total soal dan dikalikan 100%, sehingga diperoleh nilai P (presentase). Tahap
analisa data berikutnya adalah dengan menggunakan uji statistic bivariat untuk
melihat hubungan variabel independen dan variabel dependen, pada penelitian ini
peneliti melakukan analisa data kategorik, dengan demikian pengujian
menggunakan rumus Chi-Square.
Hasil Penelitian
Jumlah
seluruh responden adalah 293 atau 29 %. Responden mengisi instrumen penelitian
berupa kuesioner pengetahuan seksualitas dan kuesioner perilaku seksual.
No
|
kelas
|
F
|
%
|
1.
|
X
|
320
|
31.7
|
2.
|
XI
|
293
|
29,0
|
3.
|
XII
|
397
|
39,9
|
jumlah
|
1010
|
100
|
Tabe1
Distribusi Responden Berdasarkan Kelas
Dari
tabel di atas tampak bahwa jumlah responden (kelas XI) adalah 29 % dari jumlah
populasi.
No
|
kategori
|
F
|
%
|
1.
|
Baik
|
109
|
37.2
|
2.
|
Cukup
|
170
|
58,0
|
3.
|
kurang
|
14
|
4,8
|
jumlah
|
293
|
100
|
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Seksualitas
Berdasarkan
Tabel 2, nampak bahwa responden yang memiliki pengetahuan seksualitas kurang
adalah 4,8%.
No
|
kategori
|
F
|
%
|
1.
|
Baik
|
211
|
72,0
|
2.
|
Cukup
|
74
|
25,3
|
3.
|
kurang
|
8
|
2,7
|
jumlah
|
293
|
100
|
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Seksual
Berdasarkan
Tabel diketahui responden yang memiliki perilaku seksual kurang adalah 2,7%.
No
|
Sumber informasi
|
F
|
%
|
1.
|
Orang Tua
|
34
|
11,6
|
2.
|
Guru
|
60
|
20,5
|
3.
|
Teman
|
223
|
38,6
|
4.
|
Media Massa
|
86
|
29,4
|
jumlah
|
290
|
100
|
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Berdasarkan
Tabel 4, tampak bahwa sumber informasi mayoritas responden mengenai pengetahuan
seksualitas adalah teman sebanyak 38,6%, kemudian diikuti oleh media masa
sebanyak 29.4%.
No.
|
Pengetahuan
|
Perilaku
|
jumlah
|
P-Value
|
hubungan
|
||||
kurang
|
Baik
|
||||||||
n
|
%
|
n
|
%
|
frek
|
%
|
0,000
|
bermakna
|
||
1.
|
Kurang
|
9
|
64,3
|
5
|
35,7
|
14
|
100,0
|
||
2.
|
Cukup
|
55
|
32,4
|
115
|
67,6
|
170
|
100,0
|
||
3.
|
baik
|
18
|
16,5
|
91
|
83,5
|
109
|
100,0
|
Tabel 5
Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Perilaku Seksual Remaja
Dari tabel di atas tampak pengetahuan responden
tentang seksualitas kurang dan mempunyai perilaku seksual yang kurang sebanyak
64,3%. Serta p = 0.00 atau <0,05 maka
terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan seksualitas dengan perilaku
seksual.
Kesimpulan
1.
Pengetahuan tentang seksualitas
remaja yang tergolong kurang sebanyak 64.3 %
2.
Perilaku tentang seksualitas remaja
yang kurang baik sebanyak 2,7%. 3. Sumber informasi remaja mengenai seksual
mayoritas diperoleh dari teman 38,6%, kemudian diikuti oleh media masa sebanyak
29,4%.
BAB III
KEUNGULAN PENELITIAN
3.1
Kegayutan Antar Elemen
Kegayutan atau keterpautan antar elemen dikatakan baik apa bila dari
setiap paragraf dan setiap sub materi yang disajikan merupakan materi yang
berkaitan satu sama lain. Kegayutan pada jurnal ini sudah baik karena materi
dari setiap paragraf salaing keterkaitab contohnya pada bagian pendahuluan
jurnal ini Bagian awal tulisan tersebut adalah mengenai persentase
jumlah remaja, kemudian adanya tujuan
peneltitian dari permasalahan yang sering terjadi hingga penanggulangan
masalahnya.
3.2
Originalitas Temuan
Sebuah karya tulis dikatakan original apabila tidak ada elemen dalam
karya tulis tersebut yang memiliki kesamaan persis dengan karya tulis lainnnya.
Begitu pula dengan jurnal, Sebuah jurnal dikatakan original apabila semua
elemen yang ada di dalam jurnal tersebut terbukti. Salah satu tolak ukur dalam
keaslian sebuah jurnal adalah dilihat dari kutipan dan daftar rujukan. Jurnal
ini merupakan jurnal yng original/asli karena setiap kutipan yang ada di
dalamnya tertulis pada lembar rujukan.
Keaslian tersebut di atas dapat dilihat pula melalui defenisi-defenisi
yang ada di dalam jurnal. Setiap defenisi-defenisi yang dituliskan pada
masing-masing jurnal sudah memuat defenisi simpulan atau defenisi yang
dibuatnya sendiri berdasarkan rujukan defenisi dari para ahli yang sudah dituliskan
sebelumnya. Misalnya pada jurnal ini, hal tersebut dapat dibuktikan dari adanya
pengolahan data ynag dapat diketahui respoden dalam penelitian.
3.3
Kemutakhiran Isi Jurnal
Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesuai dengan
perkembangan ilmu, penggunaan contoh-contoh di dalamnya terkini/actual, dan
menggunakan rujukan baru. Jurnal ini dikatakan mutakhir karena jurnal ini
merupakan jurnal buatan tahun 2012 yang kurun waktunya kurang dari tujuh tahun
terakhir. Selain itu jurnal ini juga sesuai dengan perkembangan ilmu,
3.4
Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian
Kohesi disebut juga keterpaduan bentuk,
sedangkan koherensi disebut juga keterpaduan makna. Jurnal ini adalah jurnal
yang kohesi di setiap pembahasannya. Hal ini saya katakana karena bentuk tulisan
pada setiap paragraf yaitu kalimat dan kata-katanya berkaitan satu sama lain.
Koherensi
atau keterpaduan makna di dalam jurnal juga baik. Hal ini karena di setiap
paragraf dan kalimatnya jurnal berpadu. Seperti halnya yang saya sampaikan pada
kohesi antar aragraf di dalam jurnal. Hal ini merupakan keterpaduan makna yang
sangat tampak, yaitu penjelasan yang ada pada poin-poin penerapan model
pembelajran berdasarkan masalah. Maka dari itu jurnal ini memiliki keterpaduan
makna di dalamnya.
BAB IV
KELEMAHAN PENELITIAN
4.1
Kegayutan Antar Elemen
Pada
dasarnya pembahasan dari jurnal ini sudah terkait. Jurnal ini misalnya,
kegayutan yang kurang baik ada pada bagian pembahasan,
mengenai penyakit menular
seksual yang
tidak disebutkan penyakit menular seksual ayang mana. Hal itu saja menurut saya yang
menjadi kekurangan dari kegayutan antar elemen jurnal.
4.2
Kemutakhiran Masalah
Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila
materi sesuai denganpenyakit menular seksual, penggunaan contoh-contoh di
dalamnya terkini/actual, dan menggunakan rujukan baru. Kelemahan kemutakhiran
dalam jurnal ini terdapat pada bagian rujukan jurnal. Hal tersebut saya katakan
karena jurnal ini menggunakan buku lama sebagai rujukannya.
4.3
Originalitas Temuan
Pada segi temuan kita bisa lihat kekurangannya
seperti kurangnya contoh bagaimana penyakit
seksual bisa menular tidak adanya penjelasan temuan.
4.4 Kohesi
dan Koherensi
Kohesi dan koherensi di dalam jurnal ini cukup
baik. Kalimat pada paragraf cukup kohesi dan koherensi. Pada kalimat-kalimatnya
penulis menjelaskan atau menuliskan penjelasan mengenai persentasi pada
distribusi frekuensi, sehingga pembaca tidak mengerti dengan jelas apa yang
dituliskan oleh penulis jurnal, begitu pula secara keseluruhan jurnal. Pada
jurnal kegayutan antar elemenjurnal ini sudah baik, namun hal yang menjadi
kelemahan adalah pada banyaknya pengunaan kata tersebut untuk menggantikan kata
atau kalimat yang hendak diutarakan penulis.
BAB V
IMPLIKASI TERHADAP TEORI
5.1. Implikasi
Terhadap Teori atau Konsep
Jurnal Peningkatan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Mahasiswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pada Mata Kuliah Biologi Umum , implikasi atau keterlibatan terhadap teori bisa
dilaksanakan karena teori-teori yang dijabarkan jurnal merupakan teori-teori
yang dianggap mampu terlaksana sesuai dengan tujuan, teori mengenai metode
tersebut layak digunakan di lingkungan pendidikan di Indonesia khususnyaanak
remaja, karena hal tersebut merupakan hasil penelitian yang hasilnya bisa
dikatakan positif dan merupakan sebuah geliat mutualisme anak-anak indonesia.
Berdasarkan teori-teori yang
dipaparkan dalam jurnal ini seorang pembaca maupun reviewer akan mendapatkan
ilmu dan pengetahuan yang lebih luas mengenai penyakit menular seksual dari
segi konsep, pemahaman teoritis sampai mendapatkan contoh aplikatif dalam
penelitian yang disampaikan jurnal ini.
5.2. Implikasi
Terhadap Program Pembangunan Di Indonesia
Program
pembangunan di Indonesia sangat tergantung pada penyelenggaraan pendidikan yang
sesuai dengan perkembangan teknologi, globalisai dan kebutuhan pembangunan.
Hingga saat ini system pendidikan di Indonesia sudah mengalami beberapa kali
perubahan dengan tujuan mencapai mutu yang sesuai dengan perkembangan global.
Dengan adanya system desain
pembelajaran, mahasiswa keguruan lebih mampu mengusai materi perkuliahan
setelah diadakannya desain tersebut, sehingga tujuan dari institute ataupun
jurusan kependidikan di suatu perguruan tinggi dapat melahirkan guru-guru yang
memiliki pengetahuan dna terampil dalam memahami perkembangan peserta didiknya
agar tujuan dari pendidikan itu tercapai.
5.3 Pembahasan
dan Analisis
Jurnal ini menerangkan permasalahan dan
pemecahan masalah yang sekiranya terjadi dalam penerapan model pembelajaran
berdasarkan masalah. Ataupun jurnal ini bisa menjadi rujukan untuk sekolah
keguruan lainnya berdasarkan hasil penelitin yang telah di jabarkan dalam
jurnal ini. Sehingga jurnal ini layak di gunakan oleh pendidik sebagai salah
satu referensi untuk memiliki tujuan dan arah yang konkrit dalam pelaksanaan
penerapan desain system pembelajaran penyakit menular seksual bahan ajar melalui hal-hal pendukung yang sudah
dijabarkan di dalam jurnal.
Secara tidak langsung dengan kritik jurnal ini
mahasiswa telah meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam pengetahuan dan
menganalisis suatu permasalahan. Selain itu dengan memahami point demi point
yang peserta sebagai pegangan dalam menulis karya ilmiah yang nantinya
diharapkan agar mahasiswa dapat membuat jurnal penelitian yang sesuai dengan
kaidah dan aturan yang berlaku.
BAB VI
KESIMPULAN
DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Adapun simpulan pada kritik jurnal
Dan Hasil Belajar Mahasiswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah Pada Mata Kuliah Biologi Umum adalah
jurnal ini berupa jurnal pembahasan yang akan membantu pembaca memahami dan
sarana mengenai pelaksanaan meningkatkan aktivitas dalam belajar biologi,
karena jurnal ini merupakan gambaran nyata penerapan pendidikan. Untuk
kepentingan tersebut, jurnal ini berupaya memformulasikan suatu ulasan saran
dalam mengimlementasikannya melalui hasil pembahasan teori-teori para ahli,
sehingga dapat dijadikan panduan oleh parapelaksana di lapangan.
6.2 Saran
Saran yang dapat diajukan untuk jurnal ini
sebenarnya sudah terdapat pada kelemahan jurnal yang dijabarkan di atas. Adapun
sarannya yaitu agar penulis memutakhirkan rujukan, memperbaiki kaidah
kebahasaan dan kesalahan-kesalahan kata pada jurnal, sehingga jurnal yang
diterbitkan selanjutnya memiliki kualifikasi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni.2012.Hubungan Antara
Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual (Pms) Dengan Jenis Kelamin
Dan Sumber Informasi Di Sman 3 Banda Aceh Tahun 2012.Jurnal Ilmiah Stikes
U’budiyah.1.(2):38-43
Rahma.2018.Hubungan Antara
Pengetahuan Seksualitas Dengan Perilaku Seksual Remaja Di Sma Negeri 1 Subang.Jurnal Bidan.5.(01):17-25